* 6 April 2008
Saat rintikan hujan perlahan telah sirna.
Setitik sinar membias di balik bangunan permadani kuno.
Beribu warna terbias dari sana.
PELANGI...
Nyatakah itu?
Mengembang lebar.
Bak selendang seorang mahadewi jingga.
Aku kira itu fakta, karena biasan itu sangat indah.
Seperti lukisan mahal yang tergantung di tembok istana.
Atau pagoda kokoh di gerbang kerajaan perwira negara.
Entahlah!
Tapi, siapa sangka.
Ternyata keindahan jiwa itu hanyalah sebuah
FATAMORGANA..

Sabtu, 08 Agustus 2009
Pelangi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 comments to “Pelangi”
Posting Komentar